Senin, 01 Oktober 2012

OSIS


OSIS

A.    PENGERTIAN OSIS
1. Secara Sematis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah:
Masing-masing mempunyai pengertian:

a.Organisasi
Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b.Siswa
adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
c.Intra
adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
d.Sekolah
adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
2.   Secara Organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
3.   Secara fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di samping ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.
4.   Secara Sistem
Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
a. Berorientasi pada tujuan.
b. Memiliki susunan kehidupan kelompok.
c. Memiliki sejumlah peranan.
d. Terkoordinasi dan berkelanjutan dalam waktu tertentu


B.     PERANAN

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan.
Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:
  1. Sumber daya
  2. Efisiensi
  3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
  4. Pembaharuan
  5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
  6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.

Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:
1.   Sebagai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan.
2.   Sebagai Penggerak / Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota.
3.   Peranan yang bersifat preventif
Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.



Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:
  1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.
  3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
  4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
  5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.
  6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
  7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.

1.      Tujuan OSIS
Osis Merupakan wadah untuk menyalurkan kegiatan siswa baik melalui bidang kurikuler maupun ekstrakulikuler dalam menunjang tercapainya keberhasilan kegiatan kurikuler yang bertujuan meningkatkan peran serta inisiatif siswa untuk:
a.       Mempertebal ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.      Menjaga dan menciptakan sekolah sebagai Wiyatamandala(lingkungan pendidikan) agar terhindar dari hal yang bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional.
c.       Menimbulkan daya tangkal pada diri siswa,agar menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
d.      Meningkatakan persepsi,apresiasi,dan kreasi seni siswa.
e.       Menumbuhkan dan membina sikap berbangsa dan bernegara.
f.       Meneruskan dan mengembangkan semangat,serta nilai-nilai kemerdekaan.
g.      Meningkatkan kesegaran jasmani dan daya kreasi guna terbentuknya keseimbangan jasmani dan rohani.

2.      Pembinaan OSIS
Dilakukan oleh kepala sekolah dan dibantu oleh guru-guru Pembina OSIS yang di tunjuk oleh kepala sekolah. Semua kegiatan OSIS dilakukan sesuai Anggaran Dasar dan Rumah Tangga OSIS yang telah disahkan dan tidak bertentangan dengan tata tertib sekolah.

3.      Struktur OSIS
Dalam OSIS terdiri dari
a. Pembina: Kepala Sekolah,Para Wakil Kepala Sekolah dan Guru mimal 5 orang
b. Perwakilan Kelas: Minimal 2 orang dari setiap kelas
c. Pengurus:
           -Ketua dan Wakil Ketua
           -Sekertaris dan Wakil Sekertaris
           -Bendaharawan dan Wakil Bendaharawan


4.      Perincian Tugas Perangkat Organisasi
a.       Pembina
Bertugas/Berfungsi:
-Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan pengembangan OSIS di sekolah yang dipimpinnya;
- Mengesahkan kenaggotaan perwakilan kelas dengan surat keputusan kepala sekolah yang bersangkutan
- Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS
- Mengesahkan Anggaran Rumah Tangga dan Program Kerja OSIS
- Menghadiri setiap rapa OSIS
- Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pengurus OSIS


b.      Perwakilan Kelas

Bertugas/Berfungsi:
1.      Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas
2.      Mengajukan usulan untuk dijadikan program kerja OSIS
3.      Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas
4.      Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang telah disediakan
5.      Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada akhir masa jabatannya
6.      Mempertanggung jawabkan segala tugasnya kepada kepala sekolah selaku ketua Pembina


c.       Pengurus

Bertugas/Berfungsi:
1.      Menyusun dan  melaksanakan program kerja sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS dan dari perwakilan kelas
2.      Selalu menjunjung tinggi nama baik,kehormatan dan martabat sekolah tempat mereka belajar
3.      Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada rapat perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya


Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Siswa_Intra_Sekolah
 



Jumat, 18 Mei 2012

Fenomena Hari Tanpa Bayangan Yang Terjadi di Indonesia

Belum banyak yang mengetahui bahwa mulai hari ini tanggal 2 Maret 2012 disejumlah kota di Indonesia seperti Bandung, Cirebon, Solo, Pekalongan dan Semarang dan beberapa Kota lainnya seperti Jakarta, Pontianak mengalami Fenomena Alam.

Fenomena itu adalah Fenomena Hari tanpa Bayangan Tetapi apa sebetulnya . Fenomena ini terjadi ketika deklinasi matahari sama dengan lintang tempat tersebut. "Fenomena itu terjadi ketika deklinasi matahari sama dengan lintang tempat itu," kata Peneliti Utama Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

 Dr Thomas Jamaluddin, pada detikcom, Kamis (1/3/2012) saat menjelaskan mengenai penyebab Hari Tanpa Bayangan di Indonesia .Deklinasi adalah perubahan ke arah yang lebih kecil, lemah, atau rendah atau sudut yang dibentuk oleh jarum magnet (pada kompas) dengan arah utara. Fenomena ini hanya terjadi di saat tengah hari di masing-masing waktu di wilayah tersebut.

"Itu terjadi pada tengah hari waktu setempat," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Teknis Kabid Matahari dan Antariksa Lapan Sungging mengatakan fenomena ini merupakan fenomena rutin tiap tahun. Di mana saja bisa terjadi. Hari tanpa bayangan itu terjadi saat matahari berada di atas kepala manusia. "Waktunya tengah hari," katanya.


Karena setiap tahun matahari itu seolah-olah bergerak dari utara ke selatan. "Memang itu ketika matahari tepat di atas kepala sehingga seolah-olah nggak ada bayangan. Sama seperti Pontianak di titik 0. Di sana bisa diperagakan," jelas Sungging. Menurut Sungging, untuk mengetahui daerah mana saja dan tanggal berapa akan terjadi fenomena 'hari tanpa bayangan matahari' tersebut, ada perhitungannya.
Hari-tanpa-bayangan-matahari
"Bisa diperkirakan dan ada hitungannya. Memang sebenarnya suatu hal biasa. Bisa menarik ketika hal itu bisa diperagakan juga oleh sekelompok orang," ungkapnya. Hari ini tanggal 2 Maret 2012 terjadi di Solo tepat pukul 12.00 WIB. Sedangkan daerah lainnya menyusul. Untuk Jakarta, masih dihitung waktu pastinya.


Kota perdana yang menikmati 'hari tanpa bayangan matahari' adalah Solo, Bandung, Cirebon, Pekalongan, Semarang tepat pukul 12.00 WIB hari ini. Sedangkan daerah lainnya menyusul. Fenomena ini terjadi karena deklinasi matahari sama dengan lintang tempat tersebut.


Pelaksana Teknis Kabid Matahari dan Antariksa Lapan Sungging mengatakan fenomena ini merupakan fenomena rutin tiap tahun. Di mana saja bisa terjadi. Untuk mengetahui daerah mana saja dan tanggal berapa akan terjadi fenomena 'hari tanpa bayangan matahari' tersebut, ada perhitungannya. Tetapi menurut pengalaman Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia tidak terlalu banyak diketahui masyarakat.





referensi : detik.com

Minggu, 08 April 2012

Keindahan

Keindahan
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah (wajar). Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti keindahan itu ciptaan Tuhan.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi.
  1. Tata nilai yang telah usang : Tata nilai
Yang terjelma dalam adat istiadat yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan (mis. Kawin paksa, pingitan) Novel yang menggambarkan keadaan ini ialah “Layar Berkembang” oleh Sutan Takdir Alisyabana, atau “Siti Nurbaya” oleh Marah Rusli.
  1. Kemerosotan Zaman          kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad (korupsi, kejahatan seksual, dll) tanpa menghiraukan ketentuan dan hukum agama dan moral masyarakat.
  2. Penderitaan Manusia         banyak factor yang membuat manusia menderita, manusialah yang membuat orang menderita karena nafsu ingin berkuasa, tidak hati-hati, keadaan demikian tidak menyenangkan.
  3. Keagungan Tuhan            dapat dibuktikan dengan melalui keindahan alam dan ketentuan alam semesta serta kejadian-kejadian alam, keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan, manusia hanya dapat meniru.
Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa sedang bagi yang melihatnya (Leo Tolstoy, pujangga Rusia), keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa senang (Humo, pujangga Inggris), dan keindahan adalah sesuatu yang paling banyak mendatangkan rasa senang (Hemsterhuis, pujangga Belanda)
Keindahan adalah susunan yang teratur dari bagian yang erat antara satu dengan lainnya (Baumgarten, pujangga Jerman), keindahan adalah sesuatu yang memiliki proporsi yang harmonis (Shaftesbury, pujangga Jerman), Keindahan adalah keserasian obyek dengan tujuannya (Emmanuel Kant).
Keindahan atau keserasian diwujudkan dalam bentuk ukuran, perpaduan, pertentangan atau keseimbangan. Ukuran segi panjang yang indah adalah 3 berbanding 5, perpaduan kulit yang gelap dengan baju yang berwarna lembut adalah serasi, pertentangan tinggi rendah atau keras lembutnya suara musik adalah indah dan keseimbangan yang tercipta dari seorang yang bertubuh tinggi mengenakan baju bergaris horisontal atau orang yang pendek mengenakan baju bergaris vertikal adalah serasi.
Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, atau elok. Indah sama dengan “beauty” (bahasa Inggris), “Beau” (bahasa Perancis) atau “Bello” (bahasa Italia). Keindahan dapat diartikan secara artistik, terbatas, dan luas.
Keindahan dalam arti artistik bersifat subyektif, artinya keindahan tersebut merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati. Keindahan artistik ditentukan oleh unsur dinamis berupa kesan yang berubah akibat dunia yang selalu berubah-ubah.Unsur dinamis menyebabkan keindahan artistik juga dinamis, artinya kendahan dinilai sesuai dengan tempat dan jamannya. Dengan demikian, keindahan dalam arti artistik merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati yang selalu berubah kesannya sesuai tempat dan jamannya.
Keindahan dalam arti artistik disebut juga dengan keindahan seni yang merupakan pengutaraan isi jiwa atau perasaan sang penciptanya. Isi jiwa manusia dapat berbentuk rasa indah, rasa lucu (kosmis), rasa sedih (tragis) rasa gaib (magic) dan sebagainya. Hasil karya seni mencerminkan isi jiwa sang penciptanya dan mengungkapkan keindahan dalam arti artistik (seni).
Menurut Profesor Bruyne, seni adalah perpaduan perasaan dan pengetahuan yang disebut intuisi atau perasaan yang matang yang lahir dengan sendirinya dan diwujudkan dalam bentuk karya seni nyata. Puisi “Aku” karangan Chairil Anwar yang merupakan karya seni puisi baru dan sebagai bentuk protes terhadap karya seni yang berlaku pada masa itu. Lukisan “Monalisa” karya Leonardo da Vinci membawa pesan bahwa wanita cantik akan selalu menarik dan menggambarkan keagungan Tuhan yang menganugerahkan kecantikan pada seorang wanita.
Keindahan dalam arti seni berbeda dengan keindahan dalam arti terbatas yang bersifat obyektif dan dipengaruhi unsur statis. Unsur statis merupakan ciri estetis yang melekat pada bentuk dan warna suatu benda sehingga relatif tetap dari masa ke masa dan di semua tempat.
Ciri estetis pada keindahan dalam arti terbatas diperoleh dari kebiasaan manusia dalam berpikir, merasa dan akhirnya mengambil sikap. Bentuk sikap yang muncul, misalnya senang-benci, puas-kecewa, dan sebagainya. Sikap-sikap tersebut dipengaruhi oleh kepekaan seseorang dalam melihat bentuk dan warna yang menimbulkan rasa senang. Inilah yang dimaksud keindadahan dalam arti terbatas.
Dalam arti luas, keindahan adalah segala yang baik seperti keindahan alam atau keindahan moral. Sikap yang halus, lembut, sopan atau beradab merupakan keindahan moral. Keindahan juga diartikan sebagai segala yang wajar, artinya lukisan wanita yang lebih cantik dari wajah aslinya tidaklah indah, karena lukisan tersebut kurang wajar.

Keindahan moral, seperti sikap yang halus, lembut, sopan, atau beradab dapat ditunjukkan oleh anggota badan, cara berbahasa serta perpaduan pikiran perasaan dan kemauan.
Sikap yang halus dapat ditunjukkan oleh anggota badan seperti kaki, tangan, kepala, bahu, bibir, mulut, mata, atau muka. Kaki melipat atau mengangkang menunjukan sifat tidak halus. Demikian pula dengan cara meraba atau menjabat tangan, kepala yang menunduk atau mengangguk, bahu yang terbuka atau mengangkat, bibir yang dimencongkan atau dimonyongkan, mulut yang mengatup atau menganga, mata yang melirik atau terbelalak, muka yang berseri ditengah musibah atau berkerut di saat orang sedang senang dan sebagainya menunjukan sifat-sifat yang tidak halus, tidak sopan atau tidak beradab.
Untuk menampilkan sikap yang halus seseorang dapat menunjukkannya dengan cara berbahasa, yakni dengan pilihan kata yang sopan dan tidak kotor, susunan kalimat yang tidak kacau, rangkaian kalimat yang teratur, nada suara yang sesuai keadaan untuk tinggi maupun rendahnya, serta irama suara yang sesuai, keras atau lembutnya.
Sikap halus juga dapat ditunjukkan oleh perpaduan pikiran perasaan dan kemauan atau perpaduan cipta, rasa dan karsa. Perpaduan tersebut dinamakan Trias dinamika yang mempengaruhi sikap seseorang. Pikiran yang kusut menyebabkan seseorang terlihat murung, perasaan yang riang menyebabkan seseorang terlihat lincah dan adanya kemauan menyebabkan seseorang melakukan sesuatu.
Contoh: Dalam alam ini banyak sekali terdapat keindahan,ada yang alami dan ada yang buatan.
-          Keindahan alami yaitu keindahan yang diciptakan oleh tuhan seperti pegunungan,dsb
-          Keindahan buatan yaitu keindahan yang sengaja di buat untuk memperindah sesuatu,contoh: Wanita memakai make up agar terlihat cantik
                 
                 
(http://filsafatmulyo.wordpress.com/2010/05/10/makna-dan-hakekat-keindahan/).

Pergaulan DiLingkungan Kampus Sebagai Bangsa Timur


Di lingkungan kampus terdapat beragam suku dan budaya,dalam hal ini kita hendaknya berupaya menciptakan 1 kesatuan antara suku bangsa yang 1 dengan yang lain dengan cara menghormati tradisi dan budaya suatu bangsa tersebut.
Dalam pergaulan antara mahasiswa perlu di tetapkan Tata Krama dan Etika,dimana nanti nya tata krama dan etika tersebut dapat membantu kita mencapai hasil maksimal dalam pembelajaran di dalam kampus dan dapat membantu kita mencapai suatu yang kita inginkan.
Berikut akan saya bahas mengenai Tata Krama dan Etika pergaulan dalam kampus.



TATA KRAMA DALAM PERGAULAN

Tata krama dalam pergaulan merupakan aturan kehidupan yang mengatur
hubungan antar sesama manusia. Tata krama pergaulan berkaitan erat dengan etiket
atau etika. Kata etiket berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti tata cara
bergaul yang baik, dan etika berasal dari bahasa latin Ethic merupakan pedoman cara
hidup yang benar dilihat dari sudut Budaya, Susila dan Agama.
Dasar - dasar etiket terdiri dari :
1.      Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja.
2.      Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain.
3.      Selalu menawarkan bantuan terhadap yang membutuhkan .
4.      Memiliki rasa toleransi yang tinggi.
5.      Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi apapun.
6.      Selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain.

Manfaat etiket dalam kehidupan seorang manusia adalah :
1.      Menjadikan diri anda disegani, dihormati, disenangi orang lain.
2.      Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi.
3.      Memudahkan hubungan baik anda dengan orang lain.
4.      Agar anda dapat memelihara suasana yang baik dalam berbagai lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, pergaulan, dan tempat dimana anda bekerja.


Etiket sangat dipengaruhi oleh adat istiadat, budaya, kehidupan sosial, dan keadaan lingkungan. Etiket setiap daerah tidak akan sama bahkan mungkin akan bertentangan seperti :

1.  Sikap tubuh ketika menerima sesuatu, misalnya : Menerima sesuatu dengan tangan kiri. (hal ini   bertentangan dengan Negara kita dimana seseorang harus menerima sesuatu dengan tangan kanan
2. Cara menatap mata sewaktu berjabat tangan). Cara memberi sambutan.
3. Cara menatap mata sewaktu berjabat tangan.
4. Sikap tangan ketika bersalaman.

ETIKA MAHASISWA DALAM BERPERILAKU

Kita sebagai mahsiswa hendaknya mengetahui etika kita dalam bertingkah laku,baik itu di dalam lingkungan kampus maupun di luar.

A. Etika Pergaulan mahasiswa di Lingkungan Kampus:
  • Mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan kampus dan berusaha tidak melanggar.
  • Berpakaian dan bersepatu rapi di lingkungan kampus.
  • Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam kelas dan di luar kelas yang mencerminkan perilaku sebagai mahasiswa dan dijiwai oleh nilainilai agama / kepercayaan yang dianut.
  • Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat, teman setingkat dan kakak tingkat.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah.
  • Saling menghormati dan menghargai terhadap sesama mahasiswa.
  • Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral.
  • Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku sebagai bagian dari pendidikan disiplin.
B. Etika Pergaulan di Luar Kampus:
  • Berusaha untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajarinya di masyarakat sebagai wujud pengabdian.
  • Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar kampus.
  • Menjadi contoh yang baik di lingkungan dimana mahasiswa tersebut berada.
  • Berperilaku dan bertutur kata yang baik yang mencerminkan sebagai mahasiswa.